Tegal (29/5). Gedung Serbaguna Alhuda Mansyurin Tegal menjadi saksi antusiasme Warga LDII dalam mengikuti Pengajian bertajuk “pelatihan Peramutan Jenazah”, Ahad (29/5). Kegiatan yang diikuti 70an peserta itu selain memberikan bekal keilmuan secara mendalam mengenai peramutan jenazah juga keterampilan praktik secara langsung melalui simulasi.
Dalam kegiatan tersebut, peserta didampingi oleh dua pemateri, yakni Ustadz Abdul Muin,S.Pd, Ustadz Drs. parwoko Hadi Suparno. Dalam pemaparan materinya, Ustadz Abdul Muin,S.Pd menyampaikan tahap demi tahap yang perlu dilakukan manakala diketahui kabar meninggalnya seseorang. “Pertama tentu menyiapkan perlengkapan, bermusyawarah dengan keluarga terkait waktu pemakaman, selain juga menyebarkan kabar duka kepada sanak saudara dan umat muslim lainnya,” ungkapnya.
Abdul Muin menambahkan, setelah semua perlengkapan disiapkan, jenazah siap dimandikan, dikafani, dan selanjutnya disemayamkan kemudian dishalatkan. “Setelah sesuai dengan waktu yang disepakati oleh keluarga, jenazah diberangkatkan ke pemakaman untuk dikuburkan dan ditutup dengan memberikan doa jenazah sesuai dengan tuntunan,” jelasnya.
Sementara itu, Pemateri Kedua Drs. Parwoko yang sekaligus dewan Penasehat LDII Tegal mengungkapkan, kegiatan pengajian dengan tema peramutan jenazah itu sengaja digelar untuk memberikan keterampilan warga LDII dalam mewujudkan kesiapan akan datangnya ajal kapan saja. “Sehingga Warga LDII mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat saat diperlukan dalam situasi genting meninggalnya seseorang yang segera membutuhkann penanganan,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dan antusiasme yang tinggi, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi tentang peramutan jenazah merupakan langkah positif LDII dalam mempersiapkan warga menjadi individu yang siap memberikan kontribusi di berbagai situasi. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, terutama generasi muda, dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan
